Saturday , 27 April 2024
Home 4 Motivation of The Day 4 SAYA DAN BAPAK SAYA

SAYA DAN BAPAK SAYA

Salah satu anugerah terbesar dalam hidup saya adalah ketika diberi kesempatan berkarier dan berkeluarga sambil tetap dekat dengan orang tua. Yang saya maksud orang tua itu tak lebih tinggal bapak saya yang berumah cuma di desa sebelah. Mengunjungi Bapak bisa kapan saja tetapi sabtu sore adalah jadwal tetap kami berkunjung sekeluarga.

Saya bukan anak ideal, tetapi bapak, saya kira juga bukan ayah ideal. Ia punya banyak kekuranagan, tetapi jika cuma kekrungan, saya sendiri pasti gudangnya. Jadi kenapa bapak dan anak yang sama-sama kurang ini tidak kompak saja. Perasaan kompak ini terutama muncul ketika saya menyadari betapa uban kini sudah mulai tumbuh di kepala saya. Jika rambut saya sendiri sudah mulai beruban, mudah membayangkan seperti apa rambut bapak saya. Pasti nyaris nyaris tandas sempurna karena usianya telah senja. Pada saat itulah yang muncul hanya satu perasaan saja: ia adalah satu-satunya orang tua yang saya punya. Ibu telah tiada, begitu pula mertua.
.

Semua catatan pertengkaran saya dengan bapak saya stop di hari itu juga semenjak saya sadar bahwa dialah tinggal satu-satunya orang tua saya di dunia. Ketika seluruh catatan itu saya hapus dan yang saya sisakan cuma yang indah belaka, seluruh kehidupan bapak menjadi amat indah di mata saya. Saya kenang kembali bagaimana ia menggendong saya dengan selendang sambil melagukan tembang-tembang Jawa. Ooi, suara Bapak amat indah karena ia aktor ketoprak jagoan. Ia idola di zamannya. Seluruh bakat saya dalam menulis dan berbicara di hari ini, saya pikir adalah warisan genetiknya. Tak pernah saya duga, bahwa lewat dua bakat inilah saya mengongkosi hidup saya, istri dan anak-anak saya. Dari sini saja telah terbaca jelas: hutang saya kepadanya mustahil lunas.

Maka hari sabtu, adalah hari yang selalu saya tunggu karena itulah hari ketika saya akan melihat bapak yang telah menunggu di kursinya yang biasa. Pada jam-jam menjelang keatangan anak dan cucu-cucunya, ia telah bersiap di kursi itu, sambil memandang kejauhan dan berdebar menunggu derum kendaraan yang telah ia hafali hingga ke klaksonnya. Jika telah bertemu, ia tak banyak berkata-kata. Bukan tak ingin, tetapi pasti karena ia mulai kikuk dengan anaknya. Di matanya, anak ini pasti sudah terlalu besar, terlalu pintar untuk dinasihati dan terlalu terkenal untuk ukuran orang desa yang sederhana.

Saya sungguh merelakan keadaan ini. Bukan rela atas perasaan saya yang seolah-olah bersikap congkak di hadapan orang tua sendiri, melainkan karena di saat itulah saya percaya bahwa bapak sedang sangat bahagia, karena anak kesayanggnnya sedang ada di dekatnya. Saya tahu satu hal: meskipun saya tidak terlalu puas dengan pencapaian diri sendiri, meskipun di mata orang lain saya ini bukan siapa-siapa, tetapi di mata bapak, saya pasti adalah anak kebanggaan, si bungsu yang hebat dan jenis keturunan yang bisa diandalkan. Ini yang penting. Dan ketika si anak hebat ini ada di sampingnya, selalu berkunjung setiap sabtu sore kepadanya, meskipun tanpa oleh-oleh tanpa kata-kata, orang tua itu pasti telah melambung ke angkasa raya. Ia tak memerlukan lagi kata-kata untuk bahagia.

Tetapi saya tahu rahasia berikutnya, bapak sesungguhnya adalah pencerita yang hebat. Jika ia terdiam pasti karena ia cuma sedang tertekan di hadapan anaknya yang ia anggap hebat itu. Maka tekanan itulah yang saya singkirkan kalau saya ingin melihatnya lebih bergembira. Saya akan menjadi anak-anak abadi di depannya. Saya hadirkan kembali masa ketika saya digendongnya, saya tanggap lagi zaman ketika ia masih menjadi idola dan bagaimana ketika ia harus ikut berperang dengan penjajah dan terjun payung untuk kali pertama.

Saya melihat bapak berubah menjadi raksasa. Tubuhnya yang keriput akan menjadi perkasa seketika. Jika ia mulai bercerita bagaimana dulu dihajar komandan lantaran mencuri kacang petani akibat kelaparan, matanya akan berair karena tawa yang tak berkesudahan. Saya setiap kali sanggup membuat bapak kembali muda jika ia saya bawa ke masa silam. Saya tak peduli walau ribuan kali cerita itu ia ulang-ulang. Saya akan terus mendengarnya dengan bahagia!

Maka adalah anugerah terbesar saya ketika setiap sabtu, dengan mudah bisa mengunjunginya karena jarak kami dekat saja. Sepekan sekali, saya akan memaksa diri untuk menemuinya, membuatnya gembira, karena saya tidak tahu, berapa lama lagi waktu yang kami punya untuk bisa duduk berdua.

Check Also

The Beginner’s Guide to

Ways of Finding the Best Landscaping Contractor Residential and commercial spaces are special to various people in different ways and mostly the owners. Everybody wants their place to look good and to represent what they like. Indoor décor and aesthetics have been insisted on quite a lot in the past, that the outdoor space have …

– Getting Started & Next Steps

ûWhat to look for when choosing a french coconut pie baker It’s your right to …

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.