Orang dengan alergi makanan atau minuan memang harus berpantang untuk melindungi diri. Namun bagaimana jika ada orang yang mengaku alergi terhadap sinyal Wi-Fi (Wireless Fidelity)
Adalah Sarah Dacre, wanita berusia 51 tahun ini mengaku alergi terhadap radiasi gelombang elektromagnetik. Dacre yang berdomisili di London, Inggris ini mengatakan perangkat modern yang ada saat ini seringkali membuat ia sakit kepala
Dacre ternyata tak sendiri, karena kini makin banyak orang mengaku diri mereka sensitif terhadap radiasi gelombang elektromagnetik. Menurut Dacre, hal pertama yang paling membuatnya rentan alergi adalah router Wi-Fi, disusul ponsel.
Lalu bagaimana ia menghindari radiasi? Cara inilah yang unik. untuk melindungi diri, di balik cat magnolia yang memulas dinding rumahnya, Darce terlebih dulu melapisi dinding dengan lembaran timah. Jendelanya pun berlapis jaring perak. Sementara jika bepergian, ia selalu mengenakan penutup kepala khusus berwarna perak serta jaring yang menutupi wajah dan leher.
“Saya yakin, orang pasti tertawa melihat saya. Tapi tidak apa-apa, selama ini membuat saya merasa nyaman,” kata Darce mengomentari penampilannya saat bepergian.
Tidak nyaman memang bagi orang-orang seperti Dacre, waktu bepergiannya pun tak pernah lama karena ia harus selalu menghindarkan diri dari orang-orang yang membawa ponsel.
Darce merasakan gelagat alerginya sejak lima tahun yang lalu. Ketika itu dia masih sangat sibuk dengan berbagai kegiatan. Saat merasakan gejalanya, dia menyangka itu rasa pusing biasa karena kelelahan.
Dr Sarah Myhill, dari rumah sakit General Medical Council mengatakan, “Tidak diragukan lagi bahwa alergi elektromagnetik adalah fenomena nyata, saya sudah melihat banyak orang mengidap electro-magnetic radiation (EMR),” ujarnya.
Gejalanya, pengidap EMR bisa mengalami kerontokan rambut, rasa sakit, tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan dan ingatan, serta sakit kepala dan pusing.