Aliran Darah Terhambat, Rentan Masalah

Penyakit yang mulai mengganggu kesehatan sering kali dipicu oleh gaya hidup kita sendiri. Pola makan, kebiasaan merokok, polusi udara perkotaan, serta kurang istirahat dapat berisiko mengalami penyakit.

Gaya hidup tidak sehat akan memengaruhi timbulnya timbunan plak dan lemak pada dinding pembuluh darah. Alhasil, penimbunan ini menyebabkan aliran darah tidak lancar.

Kardiolog dari RS Harapan Kita Prof Dr Budhi Setianto mengatakan, sirkulasi darah yang baik dihasilkan oleh kerja sama antara jantung, darah, komponen lain, dan pembuluh darah itu sendiri. Apabila terjadi gangguan pada salah satu komponen tersebut, sirkulasi darah akan terganggu. Akibatnya, suplai darah tidak mencukupi kebutuhan dan dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, ataupun gangguan fungsi organ tubuh lain. Sebab, darah itu sendiri berperan membawa nutrisi dan oksigen, maka bila tersumbat oleh plak tentu akan mengganggu fungsi tubuh yang lain.

Salah satu komponen penting di dalam tubuh itu adalah pembuluh darah. “Pembuluh darah merupakan tempat sirkulasi darah berlangsung. Tergantung fungsi jenis pembuluh-pembuluh darah itu sendiri,” ujar Prof Budi yang juga guru besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Di dalam tubuh, terdapat beberapa jenis pembuluh darah, seperti pembuluh darah arteri, vena, kapiler. Ketiganya mempunyai fungsi yang berbeda. Pembuluh darah arteri berfungsi membawa zat makanan dan O₂ dari jantung ke seluruh tubuh.

Sementara, pembuluh darah vena akan mengantarkan sisa metabolisme dan CO₂ melalui kapiler. Pembuluh darah kapiler merupakan tempat metabolisme itu sendiri, yaitu sisa metabolisme dan CO₂. Pembuluh darah kapiler ini akan mengambil makanan sekaligus mengeluarkannya.

Seperti layaknya anggota dan fungsi tubuh lain, pembuluh darah juga mengalami perubahan struktur seiring pertambahan usia. “Semakin tua akan semakin keras, tapi orang muda juga bisa mengalami hal yang sama (pengerasan). Terutama, bila mempunyai kebiasaan merokok ataupun menderita diabetes,” papar Budhi.

Lebih jauh, dia mengungkapkan, di dalam tubuh juga terdapat peredaran darah. Pembuluh darah besar akan mengalirkan darah dari bilik kiri ke seluruh tubuh menuju ke serambi kanan jantung. “Sedangkan pembuluh darah kecil mengalirkan darah dari bilik kanan ke paru-paru, kemudian dari paru-paru akan dialirkan ke serambi bilik kiri.

Peredaran darah yang sangat berbahaya bagi tubuh bila terjadi penyumbatan adalah peredaran darah koroner. Peredaran darah koroner mengalirkan darah dari pangkal aorta melalui arteri dialirkan ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung.

Apabila terjadi gangguan pada salah satu komponen serta pembuluh darah itu sendiri, sirkulasi darah akan terganggu. Akibatnya, suplai darah tidak mencukupi kebutuhan dan efek yang lebih buruk dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, ataupun gangguan fungsi organ tubuh lainPenyumbatan aliran darah bisa menyebabkan penyakit, seperti serangan jantung dan stroke.

Director Suncoast Cardiovascular Researcah University of South Florida College of Medicine Vibhuti N Sigh mengungkapkan, seiring pertambahan usia, kolesterol dan kalsium akan menumpuk pada dinding arteri. “Penumpukan ini disebut plak dan prosesnya disebut atherosclerosis. Ketika plak semakin berkembang akan menahan laju aliran darah dan menyebabkan berbagai penyakit.

Adapun, gejala sakit jantung itu sendiri mempunyai beberapa gejala, seperti sakit kepala, jantung berdebar, sesak napas bahkan bisa menyebabkan mati mendadak. “Sementara, serangan jantung mempunyai gejala sakit dada, seperti merasakan nyeri luar biasa. Rasa sakit di dada bisa menjalar sampai ke pungung, bahu, rahang, serta lengan.

Gejala-gejala tersebut juga disertai rasa lemah, keringat dingin, rasa cemas, dan pingsan. Mengenali serangan jantung juga perlu agar penderita segera mendapat perawatan yang tepat. Penyakit yang bisa “mematikan” bukan tidak mungkin bisa dihindari dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti diet tinggi kolesterol, hindari merokok, rajin berolahraga.